Haiii... disini saya akan berbagi
informasi mengenai ciri khas Indonesia.. Tentang tempat-tempat yang wajib dikunjungi,
makanan khas, kesenian, universitas terbaik, dan tempat-tempat bersejarah di indonesia..
Penasarankan?? Enjoy my blog
~
Ø
Pertama kita mulai dari tempat-tempat yang wajib
kalian kunjungi di Indonesia, dijamin ga akan nyesel dehhh...
1.
Gunung Bromo, Jawa Timur
Jangan katakan Anda
pernah ke Jawa Timur bila belum menapakkan kaki di gunung api yang indah ini. Gunung Bromo di
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki keunikan dengan pasir laut seluas
5.250 hektar di ketinggian 2392 m dpl. Anda dapat berkuda dan mendaki Gunung
Bromo melalui tangga dan melihat Matahari terbit. Lihatlah bagaimana pesona
Matahari yang menawan saat terbit dan terbenamnya akan menjadi pengalaman
pribadi yang mendalam saat Anda melihatnya secara langsung.
Gunung Bromo berasal
dari kata Brahma
(salah seorang Dewa agama Hindu). Bromo merupakan gunung api yang masih aktif
dan terkenal sebagai icon wisata Jawa Timur. Gunung ini tidak sebesar gunung
api lainnya di Indonesia tetapi memiliki pemandangannya yang spektakuler dan
dramatis. Keindahannya yang luar biasa membuat wisatawan yang mengunjunginya
akan berdecak kagum.
Dari puncak Gunung
Penanjakan di ketinggian 2.770 m, wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat
sunrise Gunung Bromo.
Pemandangannya sungguh menakjubkan dan yang akan Anda dengar hanya suara jepretan kamera wisatawan saat
menangkap momen yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Saat sunrise sangat luar biasa
dimana Anda akan melihat latar depan Gunung Semeru yang mengeluarkan asap dari
kejauhan dan matahari bersinar terang naik ke langit.
2.
Pulau Bunaken, Sulawesi Utara
Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota
Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan
kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30
menit dari pelabuhan kota Manado. Di
sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken.
Taman laut ini memiliki biodiversitas
kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau
ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare
dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua (Manarauw), Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya,
dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265
hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing
pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Taman laut Bunaken
memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi
hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada
di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap
dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
Sebagian besar dari
12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga
bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater
great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding
karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini
juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.
Sayang sekali akibat
nama besarnya, banyak orang Indonesia yang bahkan tidak pernah menginjakkan
kakinya di Tanah Lumimuut,
merasa telah mengenal dan tahu tentang Bunaken, bicara tentang Taman Nasional
Bunaken, berarti berbicara tentang International Heritage and a miracle of
Bunaken. Banyak peneliti dari luar negeri sangat menyayangkan kesalahan informasi
dari Indonesia. Bunaken lebih daripada sekedar tahu dalam buku, Bunaken adalah
pengalaman menyelam.
3.
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
Borobudur
adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100
km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut
Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras
berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada
dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di
tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan
melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk
bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra
(memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai
tempat suci untuk memuliakan Buddha
sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur
memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini
searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga
tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam
perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga
dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada
dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti
sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh
kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia
mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford
Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris
atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya
penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975
hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik
Indonesia dan UNESCO, kemudian
situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih
digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha
yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak. Dalam
dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang
paling banyak dikunjungi wisatawan.
4.
Pulau Komodo, NTT
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai
habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo
yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara
administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling
barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo,
hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di
pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain,
seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai
sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau
ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan
sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai
obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Pulau Komodo juga
diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO,
karena dalam wilayah Taman Nasional Komodo,
bersama dengan Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Motang
5.
Kepulauan Raja Ampat, Papua
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat
bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini
berada di bawah Kabupaten Raja Ampat,
Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi
tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.
Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau
terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar